Perjuangan para pahlawan setelah berjuang berpuluh-puluh tahun hingga akhirnya terlepas dari kurungan jajahan banga lain. Perjuangan menumpahkan banyak darah telah terbayarkan dengan hadirnya pahlawan-pahlawan bangsa yang siap membela tanah air. Tepat tanggal 17 Agustus 1945 para pemuda bersikeras memindahkan Bapak Soekarno dan Bapak Mohammad Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan suatu hal yang berarti sehingga memberikan arti penting bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah sebagai informasi bahwa negara Indonesia telah melepaskan diri dari kurungan penjajahan bangsa lain.
Walaupun perjuangan para pahlawan sudah terlewati namun jasa para pahlawan dan pengalaman mereka terasa hingga sekarang ini. Oleh karena itu, setiap tanggal 17 Agustus diperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia biasanya dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia baik dalam negeri maupun luar negeri.
Pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024, peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 di SMA Negeri 14 Medan berlangsung tertib dan hikmat walaupun sempat dikhawatir hujan tak kunjung reda. Namun berkat do akita semua, tepat 08.30 WIB upacara dimulai yang sebelumnya dijadwalkan 07.30 WIB.
Pembina Upacara adalah Ibu Kepala Sekolah, Ibu Eva Fitra, S.Pd., M.Si. dengan mengenakan pakaian adat tradional yaitu Ulos dan Sortali. Petuga Upacara adalah Ibu Fitria Mayasari, S.Pd. sebagai Protokol, Bapak Morlen Malau, S.Pd. sebagai pembaca Proklamasi, Bapak Melky Gunawan Harefa, S.Pd. sebagai pembaca UUD 1945, Bapak Syahrul Safar Harahap, S.Pd., sebagai pembaca Doa dan Ibu Rosmawaty Siringo-ringo, S.Pd. sebagai dirjen lagu nasional. Pemimpin Barisan, Pemimpin Pleton Barisan serta pengibar bendera berasal dari anggota PASGARDKIBRA SMAN 14 Medan, menyanyikan lagu wajib oleh Paduan Suara SMAN 14 Medan.
Petugas upacara menyelesaikan tugasnya dengan sangat maksimal. Usaha dan perjuangan mereka mempersiapkan upacara membuktikan bahwa kita turut mengenang perjuangan para pahlawan kita untuk kemerdekaan Indonesia.
Peserta Upacara adalah seluruh civitas SMAN 14 Medan dengan perwakilan memakai berbagai pakaian adat tradisional. Antusias peserta memakai pakaian adat tradisional membuktikan bahwa punya keberagaman. Keberagaman inilah yang membawa kita kemerdekaan. Makna dari memakai adat tradisional menyimbolkan Bhineka Tunggal Ika “berbeda-beda namun tetap satu”. Biar beragam namun terlihat indah.
Bukan hanya sekedar tradisi, marilah terus kuatkan tekad dan langkah perjuangan kita untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan seperti sambutan Mendikbudristek Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI Tahun 2024, Bapak Nadiem Anwar Makarim, yang disampaikan oleh Pembina Upacara.